Orang Tua mana yang mengira bahwa anak kesayangannya yang awalnya mengeluh pusing namun tanpa sadar melalui pemeriksaan Dokter malah divonis mengidap penyakit Leukimia. Betapa remuknya hati Bu Hotimah seorang penjual sayur di pinggir jalanan menanggung 1 lagi beban merawat anaknya yang baru saja di vonis dokter mengidap leukimia padahal sebelumnya Bu Hotimah sudah menanggung suaminya yang terkena sakit stroke. Harapan akan masa depan anaknya yang cerah kini menjadi terancam dengan penyakit ganasnya.
Basri atau sang anak sebelumnya tidak memperlihatkan sebuah gejala-gejala yang serius akan penyakitnya leukimia saat ini sehingga Bu Hotimah menganggapnya seperti penyakit biasa. Sedih pasti, patah semangat tidak ! Seperti itulah sikap yang ditunjukkan oleh Bu Hotimah disaat dimintai keterangan oleh Tim Yayasan Bina Mulia. Dia percaya bahwa segala ikhtiyar yang diikuti dengan rasa keihklasan akan beriringan hasil yang baik, kalaupun tidak semua sudah karena takdir Allah SWT Sang Maha Segalanya.
Saat ini kondisi Basri alhamdulillah sudah semakin membaik berkat perjuangan semua pihak yang bekerjasama meonolong Basri dan keluarga. Kemoterapi yang dilakukan setiap satu bulan dua kali oleh Rumah Sakit serta pendampingan gizi yang seimbang untuk daya tahan tubuhnya oleh Yayasan Bina Mulia membuahkan harapan yang baik.
Jum’at (14/04/2023) bertempat di kediaman Basri yang beralamat di Kelurahan Temindung Permai salah satu kelurahan di Kota Samarinda tim Yayasan Bina Mulia memberikan insentif kepada Basri sebagai biaya operasional selama berobat dan untuk pemenuhan gizi mengingat semenjak divonis leukimia berat badan Basri semakin menurun.
Harapan dan doa dari semuanya Basri, Sobat Mulia dengan sepenuh hati semoga Basri bisa sembuh dan tumbuh menjadi kebanggaan orang tua basri.
