Menjadi manusia seutuhnya bukan diukur dari bagaimana mereka bisa hidup dengan tanpa kekurangan, melainkan dengan tidak berpasrah dan selalu berusaha mandiri tanpa berpangku tangan dari orang lain adalah tanda manusia seutuhnya. Seperti apa yang dilakukan oleh Mbah Darmadi dalam memperjuangkan hidup, beliau tidak malu untuk terlihat lusuh di mata orang lain namun memiliki wibawa dan bertanggugngjawab atas keluarga kecilnya dengan mencari nafkah setiap harinya.
Mbah Darmadi sendiri adalah seseorang lanjut usia (80 tahun) yang sudah selama 57 tahun berprofesi sebagai sol sepatu. Dengan tangannya yang sudah keriput tidak mengurangi keahliannya menjahit satu persatu sepatu pelanggannya seperti beliau menjahit perasaannya terhadap kondisi keluarganya agar tetap kuat menghadapi kerasnya hidup. Setiap hari Mbah Darmadi harus mengayuh sepeda tuanya untuk menjalankan pekerjaannya selama ini. Tepat di pinggiran jalanan tanpa ada sekat khusus yang membuat badannya terteduh dari panasnya terik matahari.
Tidak banyak yang dihasilkan, hanya 10-20 ribu saja yang dicukup-cukupkan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Meskipun keadaan seperti ini sangat berat, setidaknya hasil itu sudah berhasil membuatnya selalu bersyukur atas rejeki yang masih diberikan kepadanya. Mbah Darmadi sendiri termasuk orang yang taat sehingga tidak terlalu menuntut atas keadaannya selama ini.
Melalui program Usaha Mulia, Bina Mulia berikan bantuan peralatan kerja sol sepatu, sepeda baru, dan modal usaha untuk mengembangkan usaha Mbah Darmadi. Besar harapan Mbah Darmadi bisa membantu ekonomi keluarganya menjadi yang lebih baik, sehingga Mbah Darmadi dan keluarga juga bisa semakin tenang di masa tuanya.
“Terima kasih Bina Mulia sudah memberikan bantuan sepedah, sudah lama sepedah saya itu rusak tapi tetep saya pakai karena tidak ada uang. Terima kasih juga modal usaha ini, semoga nanti bisa menambah pemasukan keluarga.” kata Mbah Darmadi dengan bahagianya.
