Puasa Tasu’a dan Puasa Asyura, Sebagai Penghapus Dosa Satu Tahun Yang Lalu

Kedatangan bulan Muharram merupakan kebahagiaan tersendiri bagi umat Islam. Karena bulan Muharram merupakan bulan yang termasuk dalah bulan-bulan haram (Asyurul hurum). Tidak hanya itu bulan Muharram juga merupakan bulan yang mulia setelah buan Ramadhan dan memiliki hari yang sangat besar didalam bulam ini yaitu hari Asyura. Jika melihat dari sejarah islam hari Asyura merupakan pertama kalinya sebagai hari berpuasa dalam islam dan terjadinya banyak peristiwa penting yang  dialami oleh para Nabiyullah. Berdasarkan hadits yang dicatat oleh Imam al-Ghazali (450 H/1058 M – 505 H/111 M), pada hari Asyura dalam  tahun yang berbeda terjadi juga beberapa peristiwa penting lain yang berkaitan dengan penciptaan Arasy, langit, bumi, matahari, bulan, bintang, dan surga.

Adanya puasa Asyura berawal dari sejarah Nabi Muhammad SAW setelah hijrah dari kota Makkah ke Madinah. Disebutkan dalam riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim bahwa Sayyidah Aisyah radliyallahu ‘anha berkata: “Dulu kaum Quraisy berpuasa Asyura pada masa jahiliah. Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan berpuasa Asyura pula, hingga diwajibkan puasa Ramadhan. Maka Rasulullah SAW Bersabda  “Barang siapa yang berkehendak (ingin berpuasa), maka silahkan berpuasa. Dan barang siapa yang berkehendak (tidak ingin berpuasa), maka tidak berpuasa.

Diriwaatkan juga oleh Imam Ahmad dari sahabat Ibnu Abbas rodliyallahu’anh, marfu’ (didasarkan kepada Nabi Muhammad SAW) berkata, “Puasalah pada hari Asyura dan bedakanlah dari kalian kaum yahudi. Puasalah sehari sebelum atau setelahnya”. Ditegaskan oleh Imam Syafi’I dalam kitabnya al-um  dan al-imla’ bahwa disunahkn berpuasa 3 hari yaitu puasa Asyura, Tasu’a dan puasa hari kesebelas.

Puasan tasu’a dilaksanakan setiap tanggal 9 Muharam dan puasa asyura disetiap tanggal 10 Muharam. Bertepatan pada Hari Kamis, 27 Juli 2023 untuk puasa tasu’a dan Jum’at, 28 Juli 2023 untuk puasa Asyura.

 

Niat Puasa Tasu’a dan Puasa Asyura

Niat puasa tasu’a

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tasu’a sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: “Saya berniat berpuasa sunnah Tasu’a, sunnah karena Allah Ta’ala.”

 

Niat puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati ‘Asyura lillahi ta’ala

Artinya: “Saya berniat berpuasa sunnah Asyura karena Allah Ta’ala.”

 

Keutamaan Puasa Tasu’a dan Puasa Asyura

1 Menjauhkan diri dari perbuatan dholim di bulan muharam

Allah swt berfirman sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu dia meniptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan muharam. Itulah (ketetapan) agama Allah yang lurus, maka janganlah menzholimi diri dalam bulan yang empat itu” [Qs. At- Taubah :36]

2 Menghapus dosa satu tahun yang lalu

Dari sahabat Abu Qatadah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersada,”Puasa hari Asura, aku berharap kepada Allah agar ia mengampuni dosa setahun yang lalu. (HR at-Tirmidzi)

Allah akan memberikan kelonggaran kepadanya selama setahun penuh kepada setiap orang yang memebri kelonggaran (nafkah) kepada orang yang menjadi tanggung jawabnya pada hari Asyura.

Untuk mendapatkan informasi pelaksanaan kegiatan Bina Mulia, Sobat Mulia bisa pantau terus melalui media sosial Bina Mulia.
Sobat Mulia juga bisa menyalurkan donasi melalui :

  • Mandiri : 178.000.189.1221
  • BNI : 899.1234.895
  • BRI : 0011.0100.231.6565
  • BCA : 824.0739.888

Dana yang didonasikan melalui Yayasan Binamulia bukan bersumber dan bukan untuk tujuan pencucian uang (money laundry), termasuk terorisme maupun tindak kejahatan lainnya.

Yayasan Bina Mulia
Scroll to Top