Sebagaimana yang telah disampaikan oleh para Ulama, bahwa segala apa yang kita miliki di dunia ini merupakan sebuah titipan dari Allah SWT kepada kita. Seperti halnya harta yang kita miliki saat ini, Allah SWT menitipkan supaya harta yang kita miliki bisa digunakan untuk kebaikan.
Namun, pernahkah Sobat Mulia berpikir bahwa di dalam harta kita miliki terdapat sebuah amanah untuk kita lakukan supaya terbebas atau merdeka dari hal-hal buruk ? Coba Sobat Mulia simak penjelasan ini.
Merdeka sendiri diartikan bebas, lepas dari tuntutan dan tidak tergantung kepada pihak lain. Menurut muslim.or.id islam memandang harta sebagai perantara yang wajib hukumnya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendapatkan kebahagiaan di akhirat.
Harta yang banyak merupakan sebuah kenikmatan serta kebaikan jika digunkan untuk hal yang bermanfaat. Sehingga memprioritaskan hal yang bermanfaat adalah salah satu cara untuk selalu mengingat Allah SWT. Oleh karena itu harta yang baik adalah harta yang bermanfaat untuk seorang hamba.
Merdeka dari harta adalah ketika seseorang mampu untuk melaksanakan keajiban dan anjuran agama tentang kondisi dan pengalokasian keuanganya, seperti membayar zakat, infak, sedekah, dan masih banyak hal-hal yang dapat dilakukan. Namun terkadang manusia diperangi oleh kenikmatan dunia dan terlena untuk menghambur-hamburkan hartanya. Dari hal tersebut setan menakut-nakuti manusia dengan kemiskinan sehingga enggan untuk menggunakan sebagian hartanya dijalan allah Swt. Manusia bisa menjadi kikir dan bakhil sebgaimana dijelaskan dalam surah Al-baqarah ayat 28, “ Setan menjajikan (menakut-nakuti) kamu dengan misi dan menyuruh kamu melakukn kejahatan (kikir)…” (Al-Baqarah : 28).
Maka manfaatkan harta yang kita punya untuk kebaikan dijalan Allah Swt dan dengan keimanan dalam diri setiap muslim harus bisa memerangi hawa nafsu yang jahat agar hidupnya merdeka.
