Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-‘Ashr:
وَالْعَصْرِ﴿١﴾إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ﴿٢﴾إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. [Al-‘Ashr/ 103: 1- 3]
Dalam Surat ini, Allâh Subhanahu wa Ta’ala telah bersumpah dengan masa, yang merupakan ajang dan medan perlombaan manusia dalam beramal. Masa atau waktu, di mana sangat beragam manusia dalam menggunakannya. Ada yang menggunakan waktunya dalam ketaatan kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala dan memperbaiki umat. Mereka inilah kaum yang beruntung. Ada pula yang waktu berlalu begitu saja dengan sia-sia. Kelompok lain menghabiskan waktunya dalam kemaksiatan dan merusak umat. Dan dua kelompok terakhir adalah kaum yang merugi.