Meski tubuh renta dimakan usia, semangatnya mencari rezeki menggelegar seperti api yang tak pernah padam. Sekarang itulah yang sedang dialami oleh Mbah Mainten lansia berusia delapan puluh empat tahun yang harus bekerja keras membuat dan menjual tikar diusianya yang sudah senja.


Namun usia tidak menjadi halangan bagi Mbah Mainten untuk tetap semangat mencari rezeki, walaupun tangan Mbah Mainten kini sudah sering gemetar dan tak lagi cekatan seperti muda dulu. Setiap pagi Mbah Mainten akan pergi ke hutan untuk mencari daun pandan untuk nantinya digunakan sebagai bahan baku pembuatan tikar. Lama waktu pembuatan satu tikar mencapai 4-5 hari. Jika cuaca sedang tidak bersahabat atau sedang hujan, proses pembuatan bisa mencapai 7 hari. Dari penjualan satu gulung tikar Mbah Mainten hanya mendapatkan RP 30.000,00 saja. Itu pun jika dalam sehari ada yang membeli tikar Mbah Mainten. Apabila tidak ada tikar yang terjual Mbah Mainten harus kembali dengan tangan kosong dan mencari sayuran seadanya di hutan untuk dimakan.

Atas kebaikan Sobat Mulia, Mbah Mainten mendapatkan bantuan dana (20/12/2024) sebagai harapan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup Mbah Mainten supaya menjadi lebih baik lagi.
“Terima kasih Sobat Mulia atas bantuan yang sudah diberikan, semoga anak saya bisa segera sembuh dan sehat. Semoga Yayasan Bina Mulia menjadi lebih sukses dan para donatur selalu dilimpahi kebahagiaan dan rezeki.” Kata Mbah Mainten dengan wajah bersyukur.