Perjuangan Tanpa Akhir: Kisah Lansia yang Menjadi Sandaran Hidup Keluarga
Dalam tubuhnya yang renta, ada energi yang tak bisa dipadamkan oleh usia atau rintangan apa pun. Sekarang itulah yang sedang dialami oleh Mbah Sarmidi lansia berusia enam puluh lima tahun yang harus bekerja keras memulung sampah untuk bisa menghidupi keluarganya.


Di usianya yang tak lagi muda, Mbah Sarmidi masih bersemangat dan pantang menyerah untuk mencari nafkah. Selama ini Mbah Sarmidi dan Mbah Lasiyem istrinya kerap bergantian untuk mengumpulkan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan menjaga anaknya yang sakit di rumah. Nampaknya sengatan matahari, bau tumpukan sampah, dan suara alat berat telah menjadi sahabat. Dari tumpukan sampah itu lah rezekinya datang, upah dari hasil yang dikumpulkan tak lebih dari 50 ribu/minggu. Dari penghasilan itu lah mereka sekeluarga mampu bertahan hidup dan merawat sang anak yaitu Bapak Patnadi laki-laki berusia empat puluh lima tahun yang mengidap kelumpuhan sejak lahir.


Atas kebaikan Sobat Mulia, Mbah Sarmidi mendapatkan bantuan dana pengobatan (20/12/2024) sebagai harapan untuk membantu biaya pengobatan anaknya yaitu Bapak Patnadi. Bantuan ini meliputi dana pengobatan dan sembako. Harapannya dengan bantuan ini Bapak Patnadi bisa segera sembuh dan sehat kembali, dan kualitas hidup keluarga Mbah Sarmidi bisa menjadi lebih baik lagi.


“Terima kasih Sobat Mulia atas bantuan yang sudah diberikan, semoga anak saya bisa segera sembuh dan sehat. Semoga Yayasan Bina Mulia menjadi lebih sukses dan para donatur selalu dilimpahi kebahagiaan dan rezeki.” Kata Mbah Sarmidi dengan wajah bersyukur.