“Mbah Rebinah: Pahlawan di Balik Kehidupan Sederhana”

“Mbah Rebinah: Pahlawan di Balik Kehidupan Sederhana”

Mbah Rebinah, seorang wanita yang berusia lima puluh enam tahun, yang luar biasa, menjalani hidup yang penuh tantangan. Meski usianya tak muda lagi, ia masih berjuang dengan semangat yang tak pernah padam untuk merawat cucunya yang yatim dan mengalami keterbelakangan mental. Setiap hari, Mbah Rebinah bekerja keras sebagai buruh cuci baju dan menjual ubi seharga lima ribu rupiah per biji, berusaha sekuat tenaga agar dapat memenuhi kebutuhan mereka. Pendapatan dari pekerjaan mencuci yang tak menentu sering kali menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, namun Mbah Rebinah tidak pernah mengeluh.


(14/11) tim Yayasan Bina Mulia mengunjungi rumah Mbah Rebinah. Pada hari itu, Mbah Rebinah sedang dalam kondisi kurang sehat, asam uratnya sedang kambuh sehingga membuatnya sulit berjalan. Namun, meskipun kesakitan, Mbah Rebinah menyambut kedatangan tim kami dengan senyuman tulus dan semangat yang memancar. Dengan penuh rasa syukur, kami memberikan bantuan sembako dan uang tunai untuk meringankan beban hidupnya.

Mbah Rebinah adalah contoh nyata keteguhan hati dan cinta tanpa syarat. Di tengah segala keterbatasan, ia tetap mengutamakan kasih sayang kepada cucunya. Ketulusan dan keberanian Mbah Rebinah adalah inspirasi bagi kita semua, mengingatkan bahwa dalam kesulitan sekalipun, cinta dan ketabahan manusia mampu mengatasi segalanya.

Add a Comment

Your email address will not be published.