Di bawah langit Cerah, ia kembali melangkah...
Dengan baju lusuh yang sama seperti kemarin, kakinya menapak di trotoar panas. Tangan kanan menggenggam keinginan, tangan kiri menahan perut yang sudah lama belum diisi.
Bukan soal gengsi, tapi soal hidup.
Bukan soal ingin kaya, tapi ingin makan.
Di setiap lampu merah, ia menatap pengendara dengan senyum yang dipaksakan meski hati berteriak lelah. Ada yang mengangguk, ada yang menolak, banyak yang hanya menatap lalu memalingkan wajah.
Sore menjelang, matahari mulai redup. Di genggaman, hanya ada beberapa lembar ribuan. Cukup... untuk sebungkus nasi.
Di sudut jalan, ia duduk, membuka bungkus itu perlahan. Aroma hangat nasi putih dan sepotong tempe membuatnya menutup mata sejenak seperti sedang berterima kasih pada Tuhan atas satu hari lagi yang berhasil ia lewati.
💬 Kadang, kita lupa... bagi sebagian orang, makan sekali sehari sudah seperti hadiah terindah.
Ayo Berdonasi bersama!! uluran tangan kalian menjadi penyelamat bagi mereka!!
Belum ada Fundraiser