Di sebuah gang kecil dengan jalan setapak yang menurun, tinggal seorang nenek bernama mbah Wa Sera. Usianya sudah lanjut, namun semangat hidupnya masih terjaga dengan kuat. Setiap hari, sesudah cucu cucu mbah wa sera pergi sekolah, Mbah Wasera pergi keluar rumah dengan membawa sebuah tas di pundaknya. Di usianya yang sudah 67 tahun, ia tak lagi memiliki banyak pilihan untuk mendapatkan penghasilan. Jadi beliau mencari kaleng bekas dan paku bekas untuk menyambung hidup.
Kehidupan mbah Wa Sera tidak pernah mudah. Suaminya sudah lama meninggal, dan anaknya yang mengidap penyakit jantung dan TBC. Namun, Mbah Wa sera tidak menyerah. Sebagai seorang nenek yang penuh kasih, ia memiliki tanggung jawab besar terhadap cucu-cucunya, yang kini tinggal serumah bersamanya dan membantu merawat mereka.
Setiap hari, dengan langkah pelan Mbah Wa Sera berjalan menyusuri jalanan kota. Dengan badan yang sudah membungkuk ia tetap terfokus pada tiap tumpukan sampah di sepanjang jalan. Ia mencari kaleng bekas dan paku bekas, benda yang terkadang dianggap tak berguna oleh orang lain, namun bagi Mbah Wa Sera, kaleng-kaleng & paku bekas tersebut adalah sumber rezeki yang sangat berarti. Setiap kaleng bekas yang ia temukan bisa dijual untuk membeli beras, sayur, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Lebih dari itu, uang yang didapatkan dari hasil penjualan kaleng bekas juga digunakan untuk kebutuhan sekolah cucunya yang tak bisa ditunda.
Namun, pencarian itu tidaklah mudah. Badan Mbah Wa Sera yang renta terkadang merasa lelah, namun tekadnya untuk memberikan yang terbaik bagi cucunya membuatnya terus melangkah. Banyak orang yang seringkali tidak memperhatikan kehadirannya, bahkan kadang menganggapnya hanya sebagai seorang nenek yang tak berarti. Tapi Mbah Wa Sera tidak peduli. Ia tahu apa yang ia lakukan adalah untuk masa depan cucunya, yang ia harapkan bisa tumbuh dengan lebih baik dari dirinya.
Terkadang, di tengah teriknya matahari Mbah Wa Sera berhenti sejenak di Terotoar jalan untuk beristirahat sejenak. Ia memikirkan bagaimana kehidupannya yang sederhana ini dapat memberikan harapan bagi cucunya. Mbah Wa Sera selalu berdoa di setiap langkahnya berjalan agar cucunya kelak mendapatkan pendidikan yang lebih baik, hidup yang lebih baik, dan tidak mengalami kesulitan yang sama seperti yang dia alami.
Mbah Wa Sera tidak pernah menyerah meskipun terkadang ia merasa kesepian. Setiap kaleng bekas dan paku bekas yang ia kumpulkan menunjukan perjuangan yang tak kenal lelah, yang digerakkan oleh cinta tak terbatas kepada cucunya. Mbah Wa Sera menyadari, meskipun dunia tidak selalu berpihak padanya, perjuangannya akan menjadi sebuah pelajaran hidup yang berharga bagi generasi berikutnya.
Mbah Wa Sera bukan hanya seorang pencari kaleng bekas dan Paku bekas. Ia adalah seorang ibu dan nenek yang berjuang tanpa henti, dengan harapan agar kelak cucunya bisa mencapai impian yang lebih besar dari apa yang pernah ia capai.
Ayo Bantu Mbah Wasera Hidup Layak!!!
Belum ada Fundraiser