Lagi istirahat, Mas… badan kakek capek,†ucap Kakek Tumiran, sembari duduk di tepi jalan, mengusap peluh yang mengalir di wajahnya.
Sudah 32 tahun beliau berkeliling menjajakan keripik. Dulu, pundaknya yang ringkih memikul dagangan. Kini, sebuah sepeda tua menemaninya—bukan untuk dikayuh, karena kakinya tak lagi kuat. Sepeda itu lebih sering ia dorong, menyusuri gang demi gang, berharap dagangannya laku.
“kakek gak naikin sepedanya nak, gakuat kakinya kalau buat ngayuh. Jadi bapak jalan kaki sambil dorong sepeda”- ucap beliau disela istirahatnya
Beliau tinggal sendiri dirumah mungilnya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bergantung dari pendapatan kakek tumiran berjualan. Dengan membawa uang 15 s.d 20 rb sehari pak karmo pulang dengan mata berbinar. Karena bisa membawa uang untuk membeli bahan makan.
Kini, kakek tumiran harus membanting tulang mencari rezeki untuk memenuhi kehidupan sehari harinya.
Jika kakek tumiran tidak membawa uang saat pulang kerja, terpaksa mereka harus makan nasi putih dan sayur seadanya.
Ditengah banyaknya kekurangan dalam hidupnya, kakek tumiran tetap tegar menjalani hidup dan selalu mensyukuri hidupnya dengan berdoa dan berterima kasih kepada tuhan yang sudah memberikan umur panjang dan rezeki padanya
Mari sisihkan sedikit rezeki untuk Kakek Tumiran. Satu kebaikan kecil dari kita, bisa menjadi harapan besar untuk beliau.
#BantuKakekTumiran #KebaikanTanpaBatas #MerawatIndonesia
Belum ada Fundraiser