“Tubuh Tua, Jiwa Baja: Mbah Tarmuji dan Delman Setianya”
Di usianya yang telah menginjak 73 tahun, Mbah Tarmuji masih harus mengayuh roda kehidupan dengan menarik delman, pekerjaan yang telah digelutinya sejak remaja. Selama 58 tahun, roda delman menjadi saksi bisu keteguhan seorang pria tua yang tak pernah lelah berjuang demi sesuap nasi.

Namun kini, tubuh renta Mbah Tarmuji mulai memberi tanda-tanda kelelahan. Ia sangat ingin beristirahat, menikmati hari tua dengan tenang dan membuka usaha kecil-kecilan. Sayangnya, impian itu masih jauh dari jangkauan. Ketiadaan modal membuat Mbah Tarmuji terpaksa tetap menarik delman, meski kondisi fisiknya sudah tak sekuat dulu.
Delman yang menjadi sumber penghidupannya pun kini mulai renta. Kondisinya yang memprihatinkan sering membuat pekerjaan Mbah semakin berat. Tak jarang, ia harus menahan sakit karena kelelahan. Belum lagi tantangan lain seperti sepinya penumpang, yang membuat Mbah kadang pulang tanpa membawa penghasilan sepeser pun.


Hewan penarik delmannya pun mudah lelah. Setiap hari Mbah harus membelikan minum agar kudanya tetap kuat, meski untuk itu ia harus berutang. Semua dilakukan demi kelangsungan hidup. Bahkan, Mbah Tarmuji pernah mengalami kecelakaan ditabrak mobil, hingga jatuh bersama delmannya. Meski luka membekas, semangatnya tak pernah surut.
Pada (09/01/2025), tim Yayasan Bina Mulia melakukan penyaluran bantuan sembako untuk Mbah Tarmuji, Bantuan ini merupakan wujud kepedulian dari para donatur yang tersentuh oleh kisah perjuangan Mbah Tarmuji selama puluhan tahun.


Kedatangan tim yayasan di kediaman Mbah Tarmuji disambut dengan hangat dan penuh rasa syukur. Di balik tubuh renta dan wajah yang mulai menua, terpancar kebahagiaan yang tulus dari Mbah Tarmuji.
Bantuan yang disalurkan berupa paket sembako berisi beras, minyak goreng, gula, mie instan, dan kebutuhan pokok lainnya yang diharapkan bisa meringankan beban hidup sehari-hari Mbah Tarmuji, terutama di masa-masa sulit seperti sekarang.
Yayasan Bina Mulia menyampaikan bahwa aksi ini adalah bagian dari misi kemanusiaan mereka untuk membantu warga lansia yang kurang mampu, agar bisa hidup lebih layak dan sejahtera. Mereka juga berharap semakin banyak masyarakat yang ikut ambil bagian dalam kegiatan sosial semacam ini.
Kisah Mbah Tarmuji menjadi cermin semangat hidup dan keteguhan hati, sekaligus pengingat bahwa kebaikan kecil bisa membawa dampak besar bagi mereka yang membutuhkan. Bantuan ini bukan hanya soal materi, tapi juga bukti bahwa Mbah Tarmuji tidak sendiri.