Di sebuah rumah sederhana di pinggiran Bojonegoro, hidup seorang anak kecil bernama Isna yang berjuang melawan takdir. Di usianya yang baru lima tahun, Isna haru terus berjuang menghadapi dua penyakit serius yang menyerangnya dari lahir: Community Acquired Pneumonia (CAP) dan Cerebral Palsy (CP). Dua penyakit ini membuat masa kecilnya jauh dari kata ceria, tetapi Isna tidak menyerah. Dengan semangat hidup yang luar biasa, ia berjuang setiap hari ditemani ayahnya, seorang tukang ojek yang berusaha keras mencari biaya pengobatan.

“Nyaris saja nyawa isna tak tertolong saat ia lahir ke dunia. Selama 1 jam, bayi isna tak bernafas dan tidak menangis layaknya bayi pada umumnya. Dokter pun memutuskan untuk inkubasi dan merawat secara intensif Isna selama 1 bulan di Rumah Sakit,” Ucap Pak Ismail. Agar keadaanya membaik, Isna harus rutin menjalani fisioterapi secara rutin. Ini satu-satunya kesempatan agar kelak Isna bisa jalani hidup lebih baik meskipun menyandang status sebagai difabel. Tetapi rangkaian terapi itu membutuhkan biaya yang sangat besar dan harus dilakukan secara rutin. Ayah yang sebagai driver Ojek Online hanya mampu membawa uang 100 ribu per hari itu belum kepotong uang Bensin. Uang segitu bahkan tak cukup untuk penuhi gizi Isna dari asupan susu khusus yang sangat mahal.

“Motor satu-satunya saya jual untuk biaya berobat isna, kalau ada orderan ojek kadang saya di pinjami motor sama teman mas, tapi karena motornya butut jadi sering mogok ditengah jalan terpaksa pulang nuntun motor sambil menggendong Isna. Isna selalu saya bawa saat kerja karena dirumah tidak ada yang jaga ibunya juga kerja,” Ungkap Pak Ismail sambil berkaca-kaca.

Atas kebaikan Sobat Mulia,  Isna mendapatkan bantuan dana (25/04/2025) bantuan ini meliputi bantuan dana pengobatan dan sembako sebagai harapan untuk bisa membantu biaya pengobatan Isna. “Terima kasih Sobat Mulia atas bantuan yang sudah diberikan, bantuan ini sangatlah bermanfaat untuk membantu biaya pengobatan Isna. Semoga Yayasan Bina Mulia menjadi lebih sukses dan para donatur selalu dilimpahi kebahagiaan dan rezeki.” Kata Istri Pak Ismail dengan wajah bersyukur